Rabu, 02 Januari 2013

Penulisan Ilmiah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG
            Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai  menghadapi persaingan tersebut produk Yamaha selalu dengan berbagai macam persaingan di segala bidang.  menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis  disesuaikan dengan perkembangan jaman dan semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang  keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku. tepat dalam memenuhi target volume penjualan.  Mengingat perkembangan teknologi yang makin  dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat  untuk bertindakagar tidak  kalah bersaing. Menurut  Kotler (2002:34), dalam meningkatkan persaingan  masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen  yang selalu berkembang dan berubah-ubah Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama  di bidang sepeda motor, yang mana dibutuhkan oleh banyak orang selain harganya  terjangkau dan mudah perawatannya. 

Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan  berbagai model, desain, memberikan kualitas yang  bagus dan harga yang cukup  bersaing. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar. Salah satu merek  yang digemari oleh sebagian masyarakat sejak dahulu adalah merek Yamaha. Untuk menghadapi persaingan tersebut produk Yamaha selalu menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaikan dengan perkembangan zaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku.
            Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan. Disamping itu kemudahan  untuk mendapatkan alat transpotasi jenis sepeda motor saat ini sangat mudah karena program pemberian kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Perilaku konsumen dipengaruhi olek faktor usia, jenis kelamin,pekerjaan dan pendapatan. Berdasarkan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap alat transportasi pribadi berupa sepeda motor dan meningkatnya persaingan untuk merebut konsumen maka penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Motivasi,Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “YAMAHA” di Kawasan Bekasi Barat.”



1.2       RUMUSAN MASALAH
            Apakah ada pengaruh motivasi,persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek “YAMAHA” di kawasan Bekasi barat ?
1.3       TUJUAN PENELITIAN
            Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek”YAMAHA”di kawasan Bekasi barat.
1.4       METODE PENELITIAN
            1.4.1    Desain penelitian
                        Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta karakteristik obyek yang diteliti dapat diklasifikasikan sebagai penelitian yang menggunakan hipotesis.Penelitian ini berdasarkan fakta yang ada di masyarakat tentang pemilihan alat transpotasi roda dua yaitu sepeda motor Merek “Yamaha” di Kawasan Bekasi Barat.
            1.4.2    Jenis dan sumber data
                        Jenis data yang digunakan adalah data interval, dinyatakan dalam angka mulai dari skala terkecil sampai dengan yang terbesar, selain itu mempunyai jarak yang sama antara angka yang satu dengan angka yang lainnya (1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju).Sedangkan sumber data yang digunakan adalah bersifat primer. Data diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan kepada responden di Kawasan Bekasi Barat yang  terdiri dari tujuh kecamatan yaitu Kecamatan Asemrowo, Sukomanunggal, Tandes, Benowo, Pakal, Lakarsantri dan Sambikerep.
            1.4.3    identifikasi variabel dan definisi operasional
                        Independent Variable Dalam penelitian ini variabel bebas ada tiga sebagai berikut:
-  Motivasi Konsumen (X1)
-  Persepsi Konsumen (X2)
-  Sikap Konsumen (X3)
1.4.4  Definisi Operasional
Motivasi Konsumen :   Adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang   memaksa bertindak untuk memenuhi apa yang diinginkan atau dibutuhkan
Persepsi  Konsumen  : Tanggapan konsumen terhadap keberadaan suatu  obyek atau produk yang menjadi pilihannya
Sikap Konsumen  :  Penilaian evaluatif konsumen terhadap suatu obyek atau produk yang diminati                                                                                                                                    
Keputusan Pembelian:   Pilihan  akhir yang dilakukan oleh konsumen dalam memenuhi keinginan atau kebutuhannya
            1.4.5    teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data
                        Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling pada masyarakat pembeli dan pengguna sepeda motor Merek “Yamaha” di Kawasan Bekasi Barat. Jumlah sampel menggunakan sampel besar yaitu > 30 (Djarwanto, 1999 : 4) yaitu 125 orang. Menurut Nazir (1998:221) jumlah sampel ditetapkan atas pertimbangan pribadi, dengan catatan bahwa sampel tersebut cukup mewakili populasi dengan pertimbangan biaya dan waktu.
                        Teknik analisis data Untuk perhitungan statistik dalam penelitian ini digunakan program SPSS adapun teknik analisis data diuraikan sebagai berikut:
Data diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan
-  Analisis Regresi Linier Berganda
-  Koefisien Determinasi Berganda (R )
-  Koefisien Korelasi Berganda ( R )
-  Koefisen Korelasi Parsial ( r )
            1.4.6    hipotesis
                        Motivasi, persepsi, sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

 



                                                                                       
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1       KERANGKA TEORI
            Tentang pengaruh persepsi  dan sikap terhadap keputusan pembelian Mobil Daihatzu Xenia di Bekasi, hasil penelitian menjelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. Seseorang dalam kehidupannya akan dipacu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan tersebut berupa barang primer maupun barang sekunder. Mengingat makin berkembangnya daerah permukiman yang jauh dari pusat kota maka makin dibutuhkan sarana transportasi pribadi yang cukup efektif bagi keluarga. Saat ini kebutuhan transpotasi pribadi jenis  roda dua khususnya sepeda motor sudah menjadi kebutuhan masyarakat umum.
Kebutuhan masyarakat tersebut ditangkap oleh pengusaha sebagai peluang untuk mengembangkan kinerja bisnisnya dengan melakukan pengamatan kepada perilaku konsumen. Kinerja bisnis akan ercapai dengan baik apabila unit pemasaran bekerja dengan maksimal dalam usaha memperoleh konsumen yang potensial. Menurut Sigit (2002:6); pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan pemilikan barang atau jasa dan untuk menyelenggarakan distribusi fisiknya sejak dari produsen awal sampai konsumen akhir. Sedangkan Swasta, Handoko (2000:6) menyatakan bahwa terdapat falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi pada konsumen  (Consumer Oriented), hal ini berbeda dengan pandangan yang terdahulu bahwa pemasaran berorietasi kepada produk, penjualan dan keuangan perusahaan.  
Sehubungan dengan keberadaan konsumen dan beraneka ragam perilakunya maka produsen harus benar-benar tanggap untuk melakukan pengamatan terhadap apa yang menjadi keinginannya. Menurut Solomon et al. (2002:6); Consumer behavior is the study of the proceses involved when individuals or groups select, purchase use  or dispose of products, services, ideas, or experiences to satisfy needs and desires.  Jadi pada dasarnya pengusaha mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan memuaskan konsumen melalui produk yang ditawarkan. Faktor–faktor yang dapat mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. Menurut Swasta dan Handoko (2000:58); Faktor internal yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara lain :1) motivasi dan 2) persepsi. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2000:69); motivasi adalah The Driving force with in individual that impels then to action.Motivasi merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang yang memaksanya untuk bertindak. 
Sedangkan Handoko (2001:225) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Dalam bidang pemasaran Sigit (2002:17) menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian. Dalam motivasi pembelian terbagi menjadi motivasi rasional dan emosional. Motivasi rasional adalah pembelian yang didasarkan kepada kenyataan- 3 kenyataan yang ditunjukkan oleh produk kepada konsumen dan merupakan atribut produk yang fungsional serta obyektif keadaannya misalnya kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang, efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima. Sedangkan motivasi emosional dalam pembelian berkaitan dengan perasaan, kesenangan yang dapat ditangkap oleh pancaindera misalnya dengan memiliki suatu barang tertentu dapat meningkatkan status sosial, peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya dan pada umumnya bersifat subyektif dan simbolik. Pada saat seseorang akan mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh kedua jenis motivasi tersebut yaitu motivasi rasional dan emosional.
Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan keputusan pembelian maka akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang diinginkan. Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146)  Perception is process by which an individuals selects, organizers, and interprets stimuli into the a meaningfull and coherent picture of the world. Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan-rangsangan yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Sedangkan Kotler dan Amstrong (1996:156) mengemukakan bahwa dalam keadaan yang sama, persepsi eseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada. Pada hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara  untuk mengetahui perilaku konsumen adalah dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap produk. Dengan persepsi konsumen kita dapat mengetahui hal–hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk kita. Selain persepsi akan muncul pula sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan untuk dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau  tidak terhadap obyek yang dinilai.
Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa. Sedangkan menurut Simamora2002:14) bahwa di dalam sikap terdapat tiga kom-ponen yaitu
1)  Cognitive component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek.Yang dimaksud obyek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap secara keseluruhan.
2)  Affective component : emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai.
3) Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan. Menurut Loudan dan Delabitta 2004:217); komponen kognitif merupakan kepercayaan terhadap merek, komponen afektif merupakan evaluasi merek dan komponen kognatif menyangkut maksud atau niatan untuk membeli.
Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses  tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu konsumen akhir atau individual  dan konsumen organisasional atau konsumen industrial. 
Konsumen akhir terdiri atas individu dan rumah tangga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikonsumsi. Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga  non profit, tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan  pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya, usia, pendapatan dan gaya hidupnya. Menurut Kotler (2000:170-176) konsumen dalam melakukan keputusan pembelian ada lima tahapan yaitu: 1) pengenalan masalah, 2) pencarian informasi, 3) evaluasi alternatif, 4) keputusan pembelian, 5) perilaku pasca pembelian. 

2.2       PEMBAHASAN
            Validitas yang digunakan  dalam penelitian ini adalah validitas konstrak. Menurut Azwar (2001:67); pengujian validitas konstrak diutamakan dalam pengembangan dan evaluasi terhadap suatu konsep dan teori.Validitas digunakan untuk menguji kesahihan atau ketepatan alat ukur, apakah memperoleh informasi sesuai dengan yang diharapkan. Dari perhitungan yang ada didapatkan hasil sebagai berikut pada lampiran Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4. Dari tabel validitas Motivasi, Persepsi, Sikap Konumen dan Keputusan Pembelian dapat menjelaskan bahwa pertanyaan yang ada di dalam variabel tersebut dinyatakan valid dan tidak ada yang gugur (tingkat signifikan a = 0,05, nilai sig.2-tailed = 0,000 < a = 0,05) dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
  
Tabel 1. Validitas Motivasi Konsumen
 No
Petanyaan
Korelasi item
terhadap total
korelasi
Nilai sig
(2-tailed)
Kesimpulan
1

Saya terdorong membeli sepeda motor merek Yamaha karena kualitasnya terjamin
0,905
0,000
valid(sahih)

2
Saya membeli sepeda motor Merek Yamaha harga purna jualnya Tinggi dibandingkan merek lain
0,656
0,000
Valid  (Sahih)

3
Sepeda motor merek Yamaha    Nyaman pemakaiannya
0,837
0,000
Valid  (Sahih)
4
Harga sepeda motor merek Yamaha terjangkau oleh masyarakat
0,895
0,000
Valid  (Sahih)

5
Model sepeda motor merek Yamaha bervariasi dan tidak Ketinggalan jaman
0,971
0,000
Valid  (Sahih)

Tabel 2. Validitas Persepsi Konsumen
 No
Petanyaan
Korelasi item
terhadap total
korelasi
Nilai sig
(2-tailed)
Kesimpulan
1
Suara mesin sepeda motor Yamaha halus                 
0,885                     
0,000              
Valid (Sahih)
2
Menggunakan  sepeda motor  Merek Yamaha menaikkan             
0,824                    
0,000               
Valid  (Sahih)
3
Daya tahan mesin sepeda motor Merek Yamaha nyaman         
0,957                    
0,000               
Valid  (Sahih)
4
Bahan bakar sepeda motor merek Yamaha irit                                                                                                                           
0,896                   
0,000                
Valid (Sahih)
5
Mesin sepeda motor merek  Yamaha stabil dalam pemakaian  jarak jauh             
0,854                    
0,000               
Valid  (Sahih)

Tabel 3. Validitas Sikap Konsumen
No
Petanyaan
Korelasi item
terhadap total
korelasi
Nilai sig
(2-tailed)
Kesimpulan
1
Model lampu sepeda motor  Yamaha sesuai dengan trend masa kini        
0,908
0,000
Valid  (Sahih)
2
Model knalpot sepeda motor  Yamaha lebih ramping         
0,723
0,000
Valid (Sahih)
3
Kombinasi warna sepeda motor serasi       
0,917
0,000
Valid (Sahih)
4
Striping stikernya sesuai dengan Desain masa kini
0,905
0,000
Valid (Sahih)
5
Felg yang bervariasi
0,750
0,000
Valid (Sahih)

Tabel 4. Validitas Keputusan Pembelian
No
Petanyaan
Korelasi item
terhadap total
korelasi
Nilai sig
(2-tailed)
Kesimpulan
1
Tidak ada pilihan merek lain untuk membeli sepeda motor kecuali merk Yamaha         
0,932
0,000
Valid  (Sahih)
2
Semua keluarga membeli dan Memiliki sepeda motor merek Yamaha          
0,731
0,000
Valid  (Sahih)
3
Informasi tentang kualitas sepeda Motor merek Yamaha sudah memasyarakat    
0,925
0,000
Valid  (Sahih)
4
Sparepart sepeda motor merek  Yamaha mudah didapatkan        
0,758
0,000
Valid  (Sahih)
5
Pemberian bonus yang menarik  Dalam pembelian sepeda motor   merek Yamaha    
0,874
0,000
Valid  (Sahih)

Uji reliabilitas
            Uji realibilitas dimaksudkan untuk menunjukkan tentang sifat suatu alat ukur apakah cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur. Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 11,0 dengan menggunakan metode konsistensi internal melalui teknik analisis varian dari  Alpha Cronbach (a > 60%). Hasil uji realibilitas keempat variabel dapat digambarkan sebagi berikut dalam lampiran Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7, Tabel 8. Dari tabel Relibilitas Motivasi, Persepsi, Sikap Konsumen dan Keputusan pembelian hasilnya koefisien cronbach Alpha lebih besar dari 60 % (0,60) artinya semua pertanyaan yang ada pada masing-masing variabel tidak ada yang tidak reliabel dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.
Tabel 5. Realibilitas Motivasi Konsumen
No
Petanyaan
croncbach alpha
if item delete
Croncbach alpha
Kesimpulan
1
Saya terdorong membeli sepeda Motor merek Yamaha karena kualitasnya terjamin
0,930
0,949
Reliable
2
Saya membeli sepeda motor Merek Yamaha harga purna jualnya tinggi dibandingkan dengan merek lain        
0,935
0,949
Reliable
3
Sepeda motor merek Yamaha Nyaman pemakainya         
0,919
0,949
Reliable
4
Harga sepeda motor merek Yamaha  Terjangkau oleh masyarakat          
0,923
0,949
Reliable
5
Model sepeda motor merek Yamaha Bervariasi tidak naik ketinggalan jaman
0,934
0,949
Reliable

Tabel 6. Realibilitas Persepsi Konsumen
No
Petanyaan
korelasi item    Terhadap total korelasi
Croncbach alpha
Kesimpulan
1
Suara mesin sepeda motor Yamaha halus 
0,940
0,952
Reliable
2
Menggunakan  sepeda motor merek Yamaha  menaikkan rasapercaya diri
0,944
0,952
Reliable
3
Daya tahan mesin sepeda motor merek Yamaha nyaman
0,926
0,952
Reliable
4
Bahan bakar sepeda motor merek Yamaha irit   
0,921
0,952
Reliable
5
Mesin sepeda motor merek Yamaha stabil dalam  pemakaian jarak jauh
0,939
0,952
Reliable

Tabel 7. Realibilitas Sikap Konsumen
No
Petanyaan
korelasi item    Terhadap total korelasi
Croncbach alpha
Kesimpulan
1
Model lampu sepeda motor Yamaha  Sesuai dengan trend masa kini           
0,930
0,944
Reliable
2
Model knalpot sepeda motor Yamaha Lebih ramping
0,942
0,944
Reliable
3
Kombinasi warna sepeda motor Yamaha serasi
0,929
0,944
Reliable
4
Striping stikernya sesuai dengan Desain masa kini
0,936
0,944
Reliable
5
Felg yang bervariasi                        
0,942
0,944
Reliable

Tabel 8. Realibilitas Keputusan Pembelian
No
Petanyaan
korelasi item    Terhadap total korelasi
Croncbach alpha
Kesimpulan
1
Tidak ada pilihan merek lain untuk Membeli sepeda motor kecuali Yamaha           
0,907              
0,923             
Reliable

2
Semua keluarga membeli dan memiliki Sepeda motor merek Yamaha       
0,900            
0,923              
Reliable
3
Informasi tentang kualitas sepeda Motor merek Yamaha sudah memasyarakat
0,916              
0,923             
Reliable
4
Sparepart sepeda motor merek Yamaha mudah didapatkan
0,906              
0,923              
Reliable
5
Pemberian bonus yang menarik  dalam Pembelian sepeda motor merek Yamaha     
0,895               
0,923              
Reliable

Tabel 9. Hasil Regresi
Variabel
Kep. Pembeli
Uji-F
F hitung f tabel
Uji_T
T hitung t tabel
r
R2
R
Motivasi
0,393                          
2,072    
1,975 
16,70  %   


Persepsi
0,142  730,302 2,427 
2,159    
1,975 
16,63  %       
0,947 
0,973
Sikap
             0,032                           
2,153    
1,975
16,09 %



Tabel 10. Anova
Sumber Variasi Df
J Kuadrat
Rataan Kuadrat
F-hitung
Sig
Regresi 
3         126,123
31,541
730,302
0,000
Residual 
163          7,030
0,043


Total 
166      133,153




7,380 mempunyai arti keputusan pembelian akan meningkat sebesar 7,380 jika variabel motivasi,persepsi dan sikap konsumen konstan. Sedangkan koefisen regresi pada Motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0,393 dan persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0,142 serta variabel sikap berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sebesar 0,037. Hasil Regresi dapat disajikan sebagai berikut dalam lampiran Tabel 9, Tabel 10. 2 Koefisen determinasi berganda (R ) sebesar 0,947 menunjukkan bahwa sumbangan efektif variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 94,7 % sedangkan sumbangan dari variabel lain sebesar 5,3 persen. Dengan menggunakan taraf signifikan (a) = 5 % diperoleh F hitung = 730,302 lebih besar dar F tabel 2,427, jadi secara bersama-sama terdapat pengaruh secara signifikan variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian. 
Sedangkan koefisen korelasi berganda (R) sebesar 0,973 dapat diartikan bahwa antara variabel Motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara signifikan mempunyai hubungan yang baik terhadap keputusan pembelianKoefisien korelasi parsial (r) digunakan untuk  mengukur keeratan hubungan variabel bebas motivasi, persepsi dam sikap konsumen secara parsial  terhadap variabel terikat. Berdasarkan uji – t dengan  taraf signifikan (a) = 5% didapatkan hubungan variabel bebas dengan variabel  terikat  sebagai berikut: motivasi terhadap keputusan pembelian sebesar 16,70%. Persepsi terhadap keputusan pembelian sebesar 16,63% dan sikap terhadap keputusan  pembelian sebesar 16,09%. Dalam hal ini yang paling erat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah motivasi konsumen setelah itu persepsi konsumen.
Dari  analisis  data  ternyata  secara  bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian hal ini ditandai oleh adanya T hitung lebih besar dari t tabel 730,302 > 2,427 Sig. = 0,000 lebih kecil dari dengan a = 0,05 seperti yang dikatakan oleh Kotler, Amstrong (2003 : 200) unsur yang terdapat pada pribadi konsumen memberi rangsangan untuk melakukan keputusan pembelian, unsur yang dimaksud adalah dorongan, persepsi dan sikap terhadap kebutuhan yang harus dipenuhi. Pengaruh secara bersama-sama ini diperkuat dengan pengaruh secara parsial melalui uji t yang mana masing-masing T hitung dari variabel bebas lebih besar dari t tabel dengan rincian sebagai berikut: T hitung. Motivasi  = 2,072 Persepsi = 2,159 dan Persepsi = 2,153 lebih besar dari t tabel = 1,975. Berdasarkan analisis data, maka terjawab bahwa hipotesis yang mengatakan motivasi, persepsi dan sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor Merek YAMAHA di kawasan Bekasi Barat terbukti kebenarannya.










BAB III
KESIMPULAN

3.1       KESIMPULAN
            Motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang (konsumen) dalam melakukan pembelian karena didasarkan pada dorongan yang dimiliki misalnya penilaian terhadap kualitas, harga, kenyamanan pemakaian terhadap barang yang dibutuhkan. Peran persepsi konsumen  akan mempengaruhi pula Terhadap keputusan pembelian, hal ini wajar karena Setiap orang akan memiliki persepsi yang berbeda beda terhadap suatu obyek oleh karena itu keputusan pembelian akan cepat terlaksana apabila muncul persepsi positif terhadap barang yang akan dibelinya. Persepsi tersebut dapat berupa penilaian terhadap apa saja yang melekat pada suatu produk yang dapat menimbulkan kepuasan dan kenyamanan pada konsumen. Sikap merupakan stimulus yang dapat menyebabkan konsumen tertarik membeli suatu barang, tentunya sikap yang muncul adalah yang positif misalnya: kepercayaan, emosional unuk memiliki suatu barang dengan kesadaran tinggi terhadap untung dan ruginya. Menurut Guiltinan, Paul 2001: 423) mengatakan bahwa konsumen akan menjatuhkan pilihannya terhadap barang yang dibeli didorong oleh lingkungan teknologi, budaya dan ekonomi yang terjadi.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar