BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai menghadapi persaingan tersebut produk Yamaha
selalu dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana
Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis
disesuaikan dengan perkembangan jaman dan semakin dituntut untuk
mempunyai strategi yang keinginan dari
masyarakat agar produknya tetap laku. tepat dalam memenuhi target volume
penjualan. Mengingat perkembangan teknologi
yang makin dinamis, manusia dituntut
dengan cepat dan tepat untuk
bertindakagar tidak kalah bersaing.
Menurut Kotler (2002:34), dalam
meningkatkan persaingan masing-masing
perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan yang
terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen
yang selalu berkembang dan berubah-ubah Seiring dengan perkembangan
jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transpotasi membawa angin segar
bagi perusahaan otomotif terutama di
bidang sepeda motor, yang mana dibutuhkan oleh banyak orang selain
harganya terjangkau dan mudah
perawatannya.
Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar. Salah satu merek yang digemari oleh sebagian masyarakat sejak dahulu adalah merek Yamaha. Untuk menghadapi persaingan tersebut produk Yamaha selalu menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaikan dengan perkembangan zaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku.
Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain, memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar. Salah satu merek yang digemari oleh sebagian masyarakat sejak dahulu adalah merek Yamaha. Untuk menghadapi persaingan tersebut produk Yamaha selalu menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaikan dengan perkembangan zaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku.
Produk
yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi,
persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan. Disamping
itu kemudahan untuk mendapatkan alat
transpotasi jenis sepeda motor saat ini sangat mudah karena program pemberian
kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat. Perilaku konsumen dipengaruhi olek faktor usia, jenis
kelamin,pekerjaan dan pendapatan. Berdasarkan semakin tingginya kebutuhan
masyarakat terhadap alat transportasi pribadi berupa sepeda motor dan
meningkatnya persaingan untuk merebut konsumen maka penulis tertarik untuk
meneliti “Pengaruh Motivasi,Persepsi, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Merek “YAMAHA” di Kawasan Bekasi Barat.”
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apakah ada
pengaruh motivasi,persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian
sepeda motor merek “YAMAHA” di kawasan Bekasi barat ?
1.3 TUJUAN
PENELITIAN
Untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi dan sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek”YAMAHA”di kawasan Bekasi barat.
1.4 METODE
PENELITIAN
1.4.1 Desain penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta karakteristik obyek
yang diteliti dapat diklasifikasikan sebagai penelitian yang menggunakan
hipotesis.Penelitian ini berdasarkan fakta yang ada di masyarakat tentang
pemilihan alat transpotasi roda dua yaitu sepeda motor Merek “Yamaha” di
Kawasan Bekasi Barat.
1.4.2 Jenis dan sumber data
Jenis data yang digunakan adalah data interval, dinyatakan dalam angka
mulai dari skala terkecil sampai dengan yang terbesar, selain itu mempunyai
jarak yang sama antara angka yang satu dengan angka yang lainnya (1= sangat
tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 netral, 4 = setuju, 5 = sangat
setuju).Sedangkan sumber data yang digunakan adalah bersifat primer. Data
diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan kepada responden di Kawasan Bekasi
Barat yang terdiri dari tujuh kecamatan
yaitu Kecamatan Asemrowo, Sukomanunggal, Tandes, Benowo, Pakal, Lakarsantri dan
Sambikerep.
1.4.3 identifikasi variabel dan definisi
operasional
Independent Variable Dalam penelitian ini variabel bebas ada tiga
sebagai berikut:
- Motivasi Konsumen
(X1)
- Persepsi Konsumen
(X2)
- Sikap Konsumen (X3)
1.4.4 Definisi Operasional
Motivasi Konsumen :
Adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak untuk memenuhi apa yang
diinginkan atau dibutuhkan
Persepsi
Konsumen : Tanggapan konsumen
terhadap keberadaan suatu obyek atau
produk yang menjadi pilihannya
Sikap Konsumen : Penilaian evaluatif konsumen terhadap suatu
obyek atau produk yang diminati
Keputusan Pembelian:
Pilihan akhir yang dilakukan oleh
konsumen dalam memenuhi keinginan atau kebutuhannya
1.4.5
teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling pada
masyarakat pembeli dan pengguna sepeda motor Merek “Yamaha” di Kawasan Bekasi
Barat. Jumlah sampel menggunakan sampel besar yaitu > 30 (Djarwanto, 1999 :
4) yaitu 125 orang. Menurut Nazir (1998:221) jumlah sampel ditetapkan atas
pertimbangan pribadi, dengan catatan bahwa sampel tersebut cukup mewakili
populasi dengan pertimbangan biaya dan waktu.
Teknik analisis data Untuk perhitungan statistik dalam penelitian ini
digunakan program SPSS adapun teknik analisis data diuraikan sebagai berikut:
Data diperoleh melalui kuisioner yang disebarkan
- Analisis Regresi
Linier Berganda
- Koefisien
Determinasi Berganda (R )
- Koefisien Korelasi
Berganda ( R )
- Koefisen Korelasi
Parsial ( r )
1.4.6 hipotesis
Motivasi, persepsi, sikap konsumen berpengaruh terhadap keputusan
pembelian persepsi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian sikap
konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 KERANGKA TEORI
Tentang
pengaruh persepsi dan sikap terhadap
keputusan pembelian Mobil Daihatzu Xenia di Bekasi, hasil penelitian
menjelaskan bahwa ada pengaruh yang signifikan persepsi dan sikap konsumen
terhadap keputusan pembelian. Seseorang dalam kehidupannya akan dipacu untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginannya berdasarkan skala prioritas dan kebutuhan
tersebut berupa barang primer maupun barang sekunder. Mengingat makin
berkembangnya daerah permukiman yang jauh dari pusat kota maka makin dibutuhkan
sarana transportasi pribadi yang cukup efektif bagi keluarga. Saat ini
kebutuhan transpotasi pribadi jenis roda
dua khususnya sepeda motor sudah menjadi kebutuhan masyarakat umum.
Kebutuhan masyarakat tersebut ditangkap oleh pengusaha
sebagai peluang untuk mengembangkan kinerja bisnisnya dengan melakukan
pengamatan kepada perilaku konsumen. Kinerja bisnis akan ercapai dengan baik
apabila unit pemasaran bekerja dengan maksimal dalam usaha memperoleh konsumen
yang potensial. Menurut Sigit (2002:6); pemasaran adalah semua kegiatan usaha
yang diperlukan untuk mengakibatkan terjadinya pemindahan untuk mengakibatkan
terjadinya pemindahan pemilikan barang atau jasa dan untuk menyelenggarakan
distribusi fisiknya sejak dari produsen awal sampai konsumen akhir. Sedangkan
Swasta, Handoko (2000:6) menyatakan bahwa terdapat falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep pemasaran bertujuan
memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen atau berorientasi
pada konsumen (Consumer Oriented), hal
ini berbeda dengan pandangan yang terdahulu bahwa pemasaran berorietasi kepada
produk, penjualan dan keuangan perusahaan.
Sehubungan dengan keberadaan konsumen dan beraneka ragam perilakunya
maka produsen harus benar-benar tanggap untuk melakukan pengamatan terhadap apa
yang menjadi keinginannya. Menurut Solomon et al. (2002:6); Consumer behavior
is the study of the proceses involved when individuals or groups select, purchase use
or dispose of products, services, ideas, or experiences to satisfy needs
and desires. Jadi pada dasarnya pengusaha
mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan memuaskan konsumen melalui produk yang
ditawarkan. Faktor–faktor yang dapat mempengaruhi konsumen ada dua hal yaitu
faktor internal dan eksternal. Menurut Swasta dan Handoko (2000:58); Faktor
internal yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara lain :1) motivasi dan
2) persepsi. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk (2000:69); motivasi adalah
The Driving force with in individual that impels then to action.Motivasi
merupakan kekuatan penggerak dalam diri seseorang yang memaksanya untuk
bertindak.
Sedangkan Handoko (2001:225) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu
keadaan dalam pribadi yang mendorong keinginan individu untuk melakukan
keinginan tertentu guna mencapai tujuan. Dalam bidang pemasaran Sigit (2002:17)
menjelaskan bahwa motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan
pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian. Dalam motivasi pembelian terbagi
menjadi motivasi rasional dan emosional. Motivasi rasional adalah pembelian
yang didasarkan kepada kenyataan- 3 kenyataan yang ditunjukkan oleh produk
kepada konsumen dan merupakan atribut produk yang fungsional serta obyektif
keadaannya misalnya kualitas produk, harga produk, ketersediaan barang,
efisiensi kegunaan barang tersebut dapat diterima. Sedangkan motivasi emosional
dalam pembelian berkaitan dengan perasaan, kesenangan yang dapat ditangkap oleh
pancaindera misalnya dengan memiliki suatu barang tertentu dapat meningkatkan
status sosial, peranan merek menjadikan pembeli menunjukkan status ekonominya
dan pada umumnya bersifat subyektif dan simbolik. Pada saat seseorang akan
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk tentunya akan dipengaruhi oleh
kedua jenis motivasi tersebut yaitu motivasi rasional dan emosional.
Disamping motivasi mendasari seseorang untuk melakukan
keputusan pembelian maka akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa
yang diinginkan. Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan
persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk.
Menurut Schiffman dan Kanuk (2000:146)
Perception is process by which an individuals selects, organizers, and
interprets stimuli into the a meaningfull and coherent picture of the world.
Kurang lebihnya bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang
untuk memilih, mengorganisasikan dan menginterprestasikan rangsangan-rangsangan
yang diterima menjadi suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya.
Sedangkan Kotler dan Amstrong (1996:156) mengemukakan bahwa dalam keadaan yang
sama, persepsi eseorang terhadap suatu produk dapat berbeda-beda, hal ini
disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada. Pada
hakekatnya persepsi akan berhubungan dengan perilaku seseorang dalam mengambil
keputusan terhadap apa yang dikehendaki. Salah satu cara untuk mengetahui perilaku konsumen adalah
dengan menganalisis persepsi konsumen terhadap produk. Dengan persepsi konsumen
kita dapat mengetahui hal–hal apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan,
kesempatan ataupun ancaman bagi produk kita. Selain persepsi akan muncul pula
sikap seseorang dalam menilai suatu obyek yang akan diminati dan untuk
dimiliki. Sikap sebagai suatu evaluasi yang menyeluruh dan memungkinkan
seseorang untuk merespon dengan cara yang menguntungkan atau tidak terhadap obyek yang dinilai.
Menurut Robbins (2006:169) sikap adalah
pernyataan-pernyataan atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang
atau penilaian evaluatif berkaitan dengan obyek,orang atau suatu peristiwa.
Sedangkan menurut Simamora2002:14) bahwa di dalam sikap terdapat tiga kom-ponen
yaitu
1) Cognitive
component: kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang obyek.Yang dimaksud
obyek adalah atribut produk, semakin positif kepercayaan terhadap suatu merek
suatu produk maka keseluruhan komponen kognitif akan mendukung sikap secara
keseluruhan.
2) Affective
component : emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu
obyek, apakah obyek tersebut diinginkan atau disukai.
3) Behavioral component: merefleksikan kecenderungan dan
perilaku aktual terhadap suatu obyek, yang mana komponen ini menunjukkan
kecenderungan melakukan suatu tindakan. Menurut Loudan dan Delabitta 2004:217);
komponen kognitif merupakan kepercayaan terhadap merek, komponen afektif
merupakan evaluasi merek dan komponen kognatif menyangkut maksud atau niatan
untuk membeli.
Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang
pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para
konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi
dua kelompok yaitu konsumen akhir atau individual dan konsumen organisasional atau konsumen industrial.
Konsumen akhir terdiri atas individu dan
rumah tangga yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk
dikonsumsi. Sedangkan konsumen organisasional terdiri atas organisasi, pemakai
industri, pedagang dan lembaga non
profit, tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan
anggotanya. Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk
melakukan pembelian akan diwarnai oleh
ciri kepribadiannya, usia, pendapatan dan gaya hidupnya. Menurut Kotler
(2000:170-176) konsumen dalam melakukan keputusan pembelian ada lima tahapan
yaitu: 1) pengenalan masalah, 2) pencarian informasi, 3) evaluasi alternatif,
4) keputusan pembelian, 5) perilaku pasca pembelian.
2.2 PEMBAHASAN
Validitas
yang digunakan dalam penelitian ini
adalah validitas konstrak. Menurut Azwar (2001:67); pengujian validitas konstrak
diutamakan dalam pengembangan dan evaluasi terhadap suatu konsep dan
teori.Validitas digunakan untuk menguji kesahihan atau ketepatan alat ukur,
apakah memperoleh informasi sesuai dengan yang diharapkan. Dari perhitungan
yang ada didapatkan hasil sebagai berikut pada lampiran Tabel 1, Tabel 2, Tabel
3, Tabel 4. Dari tabel validitas Motivasi, Persepsi, Sikap Konumen dan
Keputusan Pembelian dapat menjelaskan bahwa pertanyaan yang ada di dalam
variabel tersebut dinyatakan valid dan tidak ada yang gugur (tingkat signifikan
a = 0,05, nilai sig.2-tailed = 0,000 < a = 0,05) dan dapat digunakan untuk
analisis selanjutnya.
Tabel 1. Validitas Motivasi Konsumen
No
|
Petanyaan
|
Korelasi item
terhadap total
korelasi
|
Nilai sig
(2-tailed)
|
Kesimpulan
|
1
|
Saya terdorong membeli sepeda motor merek Yamaha karena
kualitasnya terjamin
|
0,905
|
0,000
|
valid(sahih)
|
2
|
Saya membeli sepeda motor Merek Yamaha harga purna jualnya
Tinggi dibandingkan merek lain
|
0,656
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
3
|
Sepeda motor merek Yamaha Nyaman pemakaiannya
|
0,837
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
4
|
Harga sepeda motor merek Yamaha terjangkau oleh masyarakat
|
0,895
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
5
|
Model sepeda motor merek Yamaha bervariasi dan tidak Ketinggalan
jaman
|
0,971
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
Tabel 2. Validitas Persepsi Konsumen
No
|
Petanyaan
|
Korelasi item
terhadap total
korelasi
|
Nilai sig
(2-tailed)
|
Kesimpulan
|
1
|
Suara mesin sepeda motor Yamaha halus
|
0,885
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
2
|
Menggunakan sepeda
motor Merek Yamaha menaikkan
|
0,824
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
3
|
Daya tahan mesin sepeda motor Merek Yamaha nyaman
|
0,957
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
4
|
Bahan bakar sepeda motor merek Yamaha irit
|
0,896
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
5
|
Mesin sepeda motor merek
Yamaha stabil dalam pemakaian
jarak jauh
|
0,854
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
Tabel 3. Validitas Sikap Konsumen
No
|
Petanyaan
|
Korelasi item
terhadap total
korelasi
|
Nilai sig
(2-tailed)
|
Kesimpulan
|
1
|
Model lampu sepeda motor
Yamaha sesuai dengan trend masa kini
|
0,908
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
2
|
Model knalpot sepeda motor
Yamaha lebih ramping
|
0,723
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
3
|
Kombinasi warna sepeda motor serasi
|
0,917
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
4
|
Striping stikernya sesuai dengan Desain masa kini
|
0,905
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
5
|
Felg yang bervariasi
|
0,750
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
Tabel 4. Validitas Keputusan
Pembelian
No
|
Petanyaan
|
Korelasi item
terhadap total
korelasi
|
Nilai sig
(2-tailed)
|
Kesimpulan
|
1
|
Tidak ada pilihan merek lain untuk membeli sepeda motor
kecuali merk Yamaha
|
0,932
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
2
|
Semua keluarga membeli dan Memiliki sepeda motor merek
Yamaha
|
0,731
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
3
|
Informasi tentang kualitas sepeda Motor merek Yamaha sudah
memasyarakat
|
0,925
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
4
|
Sparepart sepeda motor merek Yamaha mudah didapatkan
|
0,758
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
5
|
Pemberian bonus yang menarik Dalam pembelian sepeda motor merek Yamaha
|
0,874
|
0,000
|
Valid (Sahih)
|
Uji reliabilitas
Uji
realibilitas dimaksudkan untuk menunjukkan tentang sifat suatu alat ukur apakah
cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur.
Perhitungan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS 11,0 dengan
menggunakan metode konsistensi internal melalui teknik analisis varian
dari Alpha Cronbach (a > 60%). Hasil
uji realibilitas keempat variabel dapat digambarkan sebagi berikut dalam
lampiran Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7, Tabel 8. Dari tabel Relibilitas Motivasi,
Persepsi, Sikap Konsumen dan Keputusan pembelian hasilnya koefisien cronbach
Alpha lebih besar dari 60 % (0,60) artinya semua pertanyaan yang ada pada
masing-masing variabel tidak ada yang tidak reliabel dan dapat digunakan untuk
analisis selanjutnya.
Tabel 5. Realibilitas Motivasi
Konsumen
No
|
Petanyaan
|
croncbach alpha
if item delete
|
Croncbach alpha
|
Kesimpulan
|
1
|
Saya terdorong membeli sepeda Motor merek Yamaha karena
kualitasnya terjamin
|
0,930
|
0,949
|
Reliable
|
2
|
Saya membeli sepeda motor Merek Yamaha harga purna jualnya
tinggi dibandingkan dengan merek lain
|
0,935
|
0,949
|
Reliable
|
3
|
Sepeda motor merek Yamaha Nyaman pemakainya
|
0,919
|
0,949
|
Reliable
|
4
|
Harga sepeda motor merek Yamaha Terjangkau oleh masyarakat
|
0,923
|
0,949
|
Reliable
|
5
|
Model sepeda motor merek Yamaha Bervariasi tidak naik
ketinggalan jaman
|
0,934
|
0,949
|
Reliable
|
Tabel 6. Realibilitas Persepsi
Konsumen
No
|
Petanyaan
|
korelasi item Terhadap total korelasi
|
Croncbach alpha
|
Kesimpulan
|
1
|
Suara mesin sepeda motor Yamaha halus
|
0,940
|
0,952
|
Reliable
|
2
|
Menggunakan sepeda
motor merek Yamaha menaikkan
rasapercaya diri
|
0,944
|
0,952
|
Reliable
|
3
|
Daya tahan mesin sepeda motor merek Yamaha nyaman
|
0,926
|
0,952
|
Reliable
|
4
|
Bahan bakar sepeda motor merek Yamaha irit
|
0,921
|
0,952
|
Reliable
|
5
|
Mesin sepeda motor merek Yamaha stabil dalam pemakaian jarak jauh
|
0,939
|
0,952
|
Reliable
|
Tabel 7. Realibilitas Sikap Konsumen
No
|
Petanyaan
|
korelasi item Terhadap total korelasi
|
Croncbach alpha
|
Kesimpulan
|
1
|
Model lampu sepeda motor Yamaha Sesuai dengan trend masa kini
|
0,930
|
0,944
|
Reliable
|
2
|
Model knalpot sepeda motor Yamaha Lebih ramping
|
0,942
|
0,944
|
Reliable
|
3
|
Kombinasi warna sepeda motor Yamaha serasi
|
0,929
|
0,944
|
Reliable
|
4
|
Striping stikernya sesuai dengan Desain masa kini
|
0,936
|
0,944
|
Reliable
|
5
|
Felg yang bervariasi
|
0,942
|
0,944
|
Reliable
|
Tabel 8. Realibilitas Keputusan
Pembelian
No
|
Petanyaan
|
korelasi item Terhadap total korelasi
|
Croncbach alpha
|
Kesimpulan
|
1
|
Tidak ada pilihan merek lain untuk Membeli sepeda motor
kecuali Yamaha
|
0,907
|
0,923
|
Reliable
|
2
|
Semua keluarga membeli dan memiliki Sepeda motor merek Yamaha
|
0,900
|
0,923
|
Reliable
|
3
|
Informasi tentang kualitas sepeda Motor merek Yamaha sudah
memasyarakat
|
0,916
|
0,923
|
Reliable
|
4
|
Sparepart sepeda motor merek Yamaha mudah didapatkan
|
0,906
|
0,923
|
Reliable
|
5
|
Pemberian bonus yang menarik dalam Pembelian sepeda motor merek Yamaha
|
0,895
|
0,923
|
Reliable
|
Tabel 9. Hasil Regresi
Variabel
|
Kep. Pembeli
|
Uji-F
F hitung f tabel
|
Uji_T
T hitung t tabel
|
r
|
R2
|
R
|
Motivasi
|
0,393
|
2,072
|
1,975
|
16,70 %
|
||
Persepsi
|
0,142 730,302 2,427
|
2,159
|
1,975
|
16,63 %
|
0,947
|
0,973
|
Sikap
|
0,032
|
2,153
|
1,975
|
16,09 %
|
Tabel 10. Anova
Sumber Variasi Df
|
J Kuadrat
|
Rataan Kuadrat
|
F-hitung
|
Sig
|
Regresi
|
3 126,123
|
31,541
|
730,302
|
0,000
|
Residual
|
163 7,030
|
0,043
|
||
Total
|
166 133,153
|
7,380 mempunyai arti keputusan pembelian akan meningkat
sebesar 7,380 jika variabel motivasi,persepsi dan sikap konsumen konstan.
Sedangkan koefisen regresi pada Motivasi berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian sebesar 0,393 dan persepsi berpengaruh positif terhadap keputusan
pembelian sebesar 0,142 serta variabel sikap berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian sebesar 0,037. Hasil Regresi dapat disajikan sebagai
berikut dalam lampiran Tabel 9, Tabel 10. 2 Koefisen determinasi berganda (R )
sebesar 0,947 menunjukkan bahwa sumbangan efektif variabel motivasi, persepsi
dan sikap konsumen secara signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 94,7
% sedangkan sumbangan dari variabel lain sebesar 5,3 persen. Dengan menggunakan
taraf signifikan (a) = 5 % diperoleh F hitung = 730,302 lebih besar dar F tabel
2,427, jadi secara bersama-sama terdapat pengaruh secara signifikan variabel
motivasi, persepsi dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian.
Sedangkan
koefisen korelasi berganda (R) sebesar 0,973 dapat diartikan bahwa antara variabel Motivasi, persepsi dan sikap konsumen secara
signifikan mempunyai hubungan yang baik terhadap keputusan pembelianKoefisien
korelasi parsial (r) digunakan untuk
mengukur keeratan hubungan variabel bebas motivasi, persepsi dam sikap
konsumen secara parsial terhadap
variabel terikat. Berdasarkan uji – t dengan
taraf signifikan (a) = 5% didapatkan hubungan variabel bebas dengan
variabel terikat sebagai berikut: motivasi terhadap keputusan
pembelian sebesar 16,70%. Persepsi terhadap keputusan pembelian sebesar 16,63% dan sikap terhadap keputusan pembelian sebesar 16,09%. Dalam hal ini yang
paling erat hubungan variabel bebas dengan variabel terikat adalah motivasi
konsumen setelah itu persepsi konsumen.
Dari analisis data
ternyata secara bersama-sama variabel motivasi, persepsi dan
sikap konsumen berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian hal
ini ditandai oleh adanya T hitung lebih besar dari t tabel 730,302 > 2,427
Sig. = 0,000 lebih kecil dari dengan a = 0,05 seperti yang dikatakan oleh
Kotler, Amstrong (2003 : 200) unsur yang terdapat pada pribadi konsumen memberi rangsangan untuk melakukan
keputusan pembelian, unsur yang dimaksud adalah dorongan, persepsi dan sikap
terhadap kebutuhan yang harus dipenuhi. Pengaruh secara bersama-sama ini
diperkuat dengan pengaruh secara parsial melalui uji t yang mana masing-masing
T hitung dari variabel bebas lebih besar dari t tabel dengan rincian sebagai berikut:
T hitung. Motivasi = 2,072 Persepsi =
2,159 dan Persepsi = 2,153 lebih besar dari t tabel = 1,975. Berdasarkan analisis data, maka
terjawab bahwa hipotesis yang mengatakan motivasi, persepsi dan sikap konsumen
berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor Merek YAMAHA di
kawasan Bekasi Barat terbukti kebenarannya.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Motivasi
dalam diri akan mempengaruhi seseorang (konsumen) dalam melakukan pembelian
karena didasarkan pada dorongan yang dimiliki misalnya penilaian terhadap
kualitas, harga, kenyamanan pemakaian terhadap barang yang dibutuhkan. Peran
persepsi konsumen akan mempengaruhi pula
Terhadap keputusan pembelian, hal ini wajar karena Setiap orang akan memiliki
persepsi yang berbeda beda terhadap suatu obyek oleh karena itu keputusan
pembelian akan cepat terlaksana apabila muncul persepsi positif terhadap barang
yang akan dibelinya. Persepsi tersebut dapat berupa penilaian terhadap apa saja
yang melekat pada suatu produk yang dapat menimbulkan kepuasan dan kenyamanan
pada konsumen. Sikap merupakan stimulus yang dapat menyebabkan konsumen
tertarik membeli suatu barang, tentunya sikap yang muncul adalah yang positif
misalnya: kepercayaan, emosional unuk memiliki suatu barang dengan kesadaran
tinggi terhadap untung dan ruginya. Menurut Guiltinan, Paul 2001: 423)
mengatakan bahwa konsumen akan menjatuhkan pilihannya terhadap barang yang
dibeli didorong oleh lingkungan teknologi, budaya dan ekonomi yang terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar