Selasa, 27 September 2011

JETTY, BARGE LOADER DAN CONVEYOR JEMBAYAN

Owner dari proyek ini adalah PT. Jembayan Muarabara (Strait Asia Resources) dengan engineer support dari BMT-WBM Asia pascific (Australia) sebagai designer mechanical electrical, dan Golder Associated sebagai enginner civil.

Paket 1 pekerjaan ini merupakan 100% EPC project, sedangkan paket 2 untuk pekerjaan Civil Engineering, detail engineering untuk civil oleh PT. PP sedangkan engineering mechanical electrical oleh BMT-WBM Asia
Pasific Australia. Untuk engineering PT. PP (Persero) Tbk di dukung oleh LAPI ITB (Gelogist dan structure engineer) pekerjaan mechanical di kerjakan oleh sub kontraktor PT. Buana Laksa Abadi, Electircal oleh PT Yasilindo Sinar Pratama dan fabrikasi conveyor dan semua steel strcuture oleh PT. Inasa Wahana Lestari.

Proyek ini merupakan tantangan tersendiri buat team proyek karena waktu pelaksanaan relative singkat (6 bulan) untuk seluruh paket pekerjaan dengan kondisi tanah yang sangat unik yaitu soft clay bagian atas dan langsung tanah sangat keras (SPT>50) pada lapisan berikutnya, dan kita baru mengerjakan proyek conveyor dari pengadaan steel structure, motor, belt, accessories conveyor, electrical sampe programming untuk barge loader dan stock pile.

Engineering merupakan tahapan yang sangat penting dan menentukan dalam menangani proyek EPC. Dalam hal ini seorang Project Manager dituntut untuk mampu mengarahkan engineer untuk menghasilkan design yang efesien dan applicable dilapangan dengan harus memenuhi semua design criteria yang diberikan oleh client. Diperlukan diskusi dan pemahaman engineering yang baik dengan para curement dan construction dapat dikerjakan lebih efektif. Disini perbedaan mengerjakan proyek EPC dengan proyek biasa. Koordinasi yang baik sangat diperlukan dalam tahap ini mengingat sampai sekarang kita masih didukung oleh pihak lain dalam engineering. Keterlambatan dalam tahap engineering akan berpengaruh terhadap waktu pengadaan material dan waktu construction yang menjadi sangat singkat sehingga diperlukan effort yang jauh lebih besar untuk menyelesaikan proyek tepat waktu. Dokumentasi, design parameter, data dari client dan assumsi yang kita pakai dalam design harus dituangkan dengan jelas dakan tahap engineering, sehingga kalau dikemudikan hari terjadi masalah dengan design akibat ketidak sesuaian data, design parameter dari client dengan kenyataan di lapangan tidak menjadi tanggung jawab kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar