Senin, 26 September 2011

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DENGAN BAIK DAN BENAR

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan sebagai pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan mengikuti kaidah bahasa yang baku.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, seperti pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama dan diharuskan menggunakan bahasa baku.

PEMANFAATAN BAHASA INDONESIA PADA TATARAN NON ILMIAH

Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.

Karya non ilmiah bersifat:
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.

PEMANFAATAN BAHASA INDONESIA PADA TATARAN SEMI ILMIAH

Wacana dalam semi ilmiah merupakan suatu penulisan yang tidak terikat Bahasa Indonesia baku lisan, sehingga kemungkinan besar terjadinya penghilangan kalimat. Namun hal ini tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat mempengaruhi dalam memahami makna gagasan.
contoh : artikel, editorial, opini, feuture, reportase.

PEMANFAATAN BAHASA INDONESIA PADA TATANAN ILMIAH

Karya ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya,